Tren Serangan Cyber 2010
Adanya peningkatan serangan malware melalui jaringan P2P. Di 2009, banyak yang melihat adanya epidemik malware yang didukung file berbahaya. Metode serangan ini telah digunakan beberapa virus, seperti TDSS dan Virut.
Penjahat cyber saat kini mulai membuat usaha untuk melegalisasi dirinya. Selain itu mereka mulai mencari uang dengan cara menciptakan trafik yang besar menggunakan botnet. Program antivirus palsu akan makin mengganas di tahun 2010.
Namun, banyak antivirus yakin, dengan adanya monitoring pasar oleh perusahaan keamanan TI dan agen hukum pemerintah, distribusi antivirus tersebut akan semakin sulit. Serangan pada Google Wave. Serangan ini diyakini akan terus menjadi headline di 2010.
Serangan di servis Google akan dimulai dengan pola pengiriman spam, kemudian serangan phising, memanfaatkan celah-celah pada website dan penyebaran malware. Meningkatnya serangan pada iPhone dan ponsel Android sebagai platformnya. Serangan pada paltform tersebut muncul di tahun 2009, menandakan ketertarikan para penjahat cyber.
Banyak para penjahat memanfaatkan hari-hari istimewa untuk menyebarkan malware. Hari Valentine, isu H1N1, jatuhnya pesawat Air France Flight 447, Serena Williams, hingga kematian Michael Jackson. Para pembuat malware dan spammer mencoba memikat pengguna internet yang tidak menaruh curiga untuk mendownload malware, membeli produk dan terjebak dalam penipuan. Pencurian Data Terus Berlangsung.
Menurut Identity Theft Resource Center, sampai 13 Oktober 2009, 403 kasus penerobosan data telah dilaporkan sepanjang tahun dan mengekspos lebih dari 220 juta dokumen. Menurut Ponemon Institute, orang dalam yang tidak bermaksud jahat terus mewakili bagian terbesar dari insiden hilangnya data dengan 88 persen dari seluruh insiden kehilangan data disebabkan oleh orang dalam seperti karyawan dan partner.