Feb 10, 2010

Kehadiran iPhone dan Android Mengancam Blackberry

Pasar Blackberry yang tahun lalu terlihat lemah tampaknya akan semakin terancam dengan kehadiran iPhone dan Android. iPhone berhasil membuat terobosan ke pasar bisnis dengan aplikasi baru. Android pun diramalkan dengan cepat berada di posisi kedua.
Apple berhasil membuat gebrakan. Aplikasi perusahaan itu saat ini menjadi percontohan oleh lebih dari 70% perusahaan di Fortune 100, menurut Chief Financial Officer Apple Peter Oppenheimer, kemarin.

"Kami terus melihat pertumbuhan cepat jumlah CIO perusahaan yang menambahkan iPhone ke daftar perangkat yang disetujui mereka. Penetrasi ini telah dua kali lipat sejak pertama iPhone 3GS dikapalkan pada musim panas, " katanya.

Menurut Gartner, sistem operasi iPhone sekarang adalah paling populer ketiga di dunia menguasai 17% pasar smartphone, di belakang Symbian Nokia dengan 44,6% dan Research in Motion (RIM) dengan 20%.

Glen Rabie, chief executive bisnis intelijen pembuat perangkat lunak mengatakan, korporasi menyerah pada penawaran iPhone. Pasar sistem operasi Apple naik 4,2% untuk tahun yang berakhir hingga Oktober 2009, di belakang RIM sebesar 4,9%.

Sedangkan Symbian dan Microsoft Windows Mobile berturut-turut kehilangan 5,1% dan 3,2%. Sementara Google Android yang merupakan pendatang baru berhasil merebut 3,5% pangsa pasar di tahun pertama.

Sebagian besar kenaikan pasar Apple berasal dari serapan konsumer, namun penggunaannya di lingkungan perusahaan juga meningkat drastis. Menurut Rabie, ia melihat adopsi besar-besaran iPhone oleh perusahaan.

"Eksekutif menginginkan dan mengatakan pada orang-orang IT untuk menggunakannya saat bekerja. Ada kasus-kasus di mana semua eksekutif menggunakan iPhone dan seluruh staf telah menggunakan BlackBerry namun perlahan-lahan menyebar ke bawah," kata Rabie.

Telstra, Levi's dan lembaga pemerintah telah menjadi klien Apple. "iPhone dibuat dengan pola pikir untuk membuat semuanya sederhana. Setiap applikasi hanya melakukan satu hal, dan itu bagus karena orang hanya melakukan apa yang perlu dilakukan," tambah Rabie.

Sebenarnya kekuatan IPhone juga merupakan kelemahan utamanya. Download aplikasi dikelola secara eksklusif melalui iTunes Store, sehingga manajer TI tidak bisa melakukan sentralisasi instalasi serta update keamanan seperti perangkat lunak lain.

Hal itu tidak seperti perangkat BlackBerry atau Windows Mobile, di mana setiap telepon iPhone harus diperbarui oleh pengguna akhir. "Dalam pandangan saya, itulah satu-satunya hal yang memberatkan," kata Rabie.

Di saat yang sama, RIM yang memiliki pijakan kuat di pelanggan perusahaan karena keamanan dan semua dalam satu infrastruktur, tidak membiarkan aplikasi masuk dengan mudah.

Namun baru-baru ini BlackBerry meluncurkan toko applikasi sendiri yang memungkinkan pengguna mencari dan men-download aplikasi langsung dari situs pusat. Hal itu menjadikan tidak perlu mencari situs vendor perangkat lunak atau menunggu manajer IT untuk melakukannya.

Sementara pengguna akhir serta usaha kecil lebih mempertimbangkan pengalaman pengguna, tapi manajer TI memiliki daftar yang berbeda.

Anthony Petts, manajer pemasaran dan penjualan HTC yang menghasilkan ponsel Windows Mobile dan Android mengatakan, ada beberapa fitur yang diharapkan konsumen. Fungsi pertukaran email, keamanan terpusat, sinkronisasi kalender dan kontak, input keyboard, serta sejumlah perangkat keras yang cocok untuk masing-masing tingkatan karyawan.

"Ketika saya bertanya pada orang mengapa mereka menginginkan sebuah iPhone, mereka bilang karena terbaru. Ada trend dan status yang mempengaruhi keputusan membeli, tetapi jika menyangkut perusahaan mereka melihat pada keamanan dan fungsionalitas menjadi pertimbangan nyata bagi mereka," kata Petts.

Tapi firma riset Gartner memprediksi Android, bukan iPhone yang akan menyusul RIM sebagai OS smartphone terbesar kedua di dunia pada 2012. Sedangkan Windows Mobile akan berhasil mempertahankan pangsa pasarnya meskipun menderita tekanan.

Namun, Petts percaya Microsoft akan memperkuat cengkeraman di pasar smartphone dengan Windows Mobile 6.5. Ia mengatakan, telepon yang menggabungkan layar sentuh sensitif (kapasitif) seperti di iPhone dan Android kurang disukai pengguna perusahaan yang lebih memilih layar dengan akurasi tinggi menggunakan stylus (resistif).

Di Asia Pasific Nokia masih menguasai pasar smartphone dengan 75,3% pangsa pasar, turun dari 79,9% pada Q1 2009. Sedangkan Apple 8.1% naik dari 3,8%, HTC 6% dari 4,6. Sementara RIM memiliki 3,6% dari 2,9% dan Samsung 2,9% dari 2,4%.

Ada Baiknya Dibaca



No comments:

Post a Comment