Feb 9, 2010

Recall Mobil Toyota Dimanfaatkan Oleh Pesaing Untuk Promosi

Penarikan kembali (recall) besar-besaran yang dilakukan Toyota terhadap mobil buatannya, ternyata dimanfaatkan oleh beberapa pesaing-pesaingnya untuk membujuk pelanggan Toyota beralih ke merek lain. Seorang analis dari perusahaan konsultan IHS Global Insight di Tokyo, Mitsuru Kurokawa, melihat beberapa perusahaan, terutama kompetitor terdekat akan terimbas untung menyusul kejadian recall besar-besaran yang dilakukan Toyota.

"Kerugian Toyota akan membantu merek Jepang lain, seperti Honda, Nissan bahkan Hyundai dari Korea Selatan, atau Ford dan GM dari Eropa," imbuhnya.

Angka penjualan di Januari, sudah membuktikan analisa Mitsuru Kurokowa. Sepanjang Januari, Honda berhasil menjual 2,9% lebih kendaraan di AS dibanding tahun sebelumnya. Sebaliknya, penjualan Toyota AS merosot 8,7%. Saingan Toyota yang lain, seperti General Motors Co dan Ford Motor Co, juga mengambil langkah ofensif dalam memikat pelanggan Toyota yang kecewa. Mereka bahkan berani menawarkan US$ 1.000 untuk menukar Toyota mereka dengan mobil baru berlabel merek Eropa.

Senada dengan pernyataan Mitsuru Kurokowa, menurut seorang eksekutif Mitsubishi Masao Ohmichi, kasus Toyota bisa menodai citra merek perusahaan mobil Jepang lainnya, mengingat citra Toyota sebagai produsen terkemuka. "Karena Toyota adalah produsen simbolis, kasus recall bisa berimbas ke semua pembuat mobil Jepang," tukasnya.

Ohmichi tidak menyangkal, para produsen mobil Jepang lainnya akan membujuk pelanggan Toyota. "Tentu saja itu sangat mungkin terjadi. Perusahaan-perusahaan, seperti Honda dengan citra merek yang kuat atau Nissan akan mengambil kesempatan dalam kesempitan," ujarnya.

Toyota mengungkapkan, Kamis (4/2), telah menyiapkan dana US$ 2 milyar atau sekitar Rp 19,2 trilyun untuk mengganti dan memperbaiki komponen sebagai dampak penarikan kembali (recall) terbesar sepanjang sejarah industri otomotif dunia.

Pedal gas menjadi perhatian utama Toyota yang membuat sejumlah model mobil Toyota sempat dihentikan produksinya. Meski harus me-recall total delapan juta unit mobil, Toyota sukses meraih pendapatan 80milyar yen pada tahun fiskal 2009 setelah meraih keuntungan 153,2 milyar yen periode Oktober-Desember.

Namun, biaya recall dan kerugian Toyota akan memangkas keuntungan 180milyar yen untuk tahun fiskal 2010 yang berakhir di bulan Maret 2010.

Lalu, kapan badai recall yang menghantam Toyota ini akan berakhir?

"Selama Toyota tidak membuat kesalahan dalam tanggung jawab mereka kepada konsumen, media, dan pejabat pembuat peraturan, maupun Kongres AS, reputasi perusahaan takkan terpengaruh dalam jangka panjang," ujar Tatsuo Yoshida, analis otomotif di UBS Tokyo, kemarin.

Menurutnya, pemberitaan media tidak akan berpengaruh terhadap penjualan dan pendapatan perseroan, sekalipun berita-beritanya akan makin 'kejam' pada periode selanjutnya. "Namun, pasar sebaiknya tetap berhati-hati tentang dampak kuantitatif serta efek negatif dari pemberitaan pers," imbuhnya.

Senada dengan Clive Wiggins analis Macquarie, yang berbasis di Tokyo. Ia memprediksi, keadaan akan membaik, segera setelah Toyota tidak lagi menjadi pemberitaan utama di media-media. "Kami yakin sebagian besar konsumen akan kembali, meskipun Toyota jelas memperlihatkan bahwa produk-produk dasarnya yang cacat," ujarnya.

Ada Baiknya Dibaca



No comments:

Post a Comment