"Itu keputusan kemanusiaan," kata Enrique Fritz kepada kantor berita AFP, Jumat (5/3/2010). "Kami sangat dekat dengan laut, saya tak bisa meninggalkan mereka terkunci untuk mati," imbuhnya.
Penjara tersebut rusak parah akibat gempa berkekuatan 8,8 Skala Richter yang mengguncang Chili pada Sabtu, 27 Februari lalu. Pusat gempa tak jauh dari penjara tersebut.
"Hati saya hancur melihat kerusakan itu," tutur Fritz yang telah memimpin rumah tahanan tersebut selama 30 tahun lebih.
Fritz mengatakan, dirinya saat itu harus mengambil keputusan berat yang bisa merugikan karirnya. Yakni melepaskan para kriminal karena ancaman tsunami yang menghadang.
Namun dari 103 tahanan yang dilepaskan, 70 orang di antaranya telah ditangkap kembali dengan bantuan polisi. Sebagian ditangkap di rumah mereka. Bahkan sekitar separuh dari 70 tahanan tersebut menyerahkan diri secara sukarela.
No comments:
Post a Comment