Seperti yang dikatakan oleh Dino Patti Jalal, Staf Khusus Kepresidenan, bahwasanya Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan secara resmi meluncurkan US-Indonesia Comprehensive Partnership, sebuah inisiatif di mana Amerika Serikat akan memperluas dan memperkuat hubungan dengan Indonesia untuk menangani isu-isu regional dan global. "Kami ingin ini menjadi hubungan yang lebih komprehensif, yang meliputi bidang-bidang seperti energi, lingkungan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, perdagangan, investasi, orang-ke-orang kontak dan banyak lainnya," katanya.
Rencananya Obama juga akan datang ke Yogyakarta, untuk melihat kraton Yogyakarta, UGM, Candi Borobudur, dan meninjau bengkel kereta api Balai Yasa Yogyakarta. Namun, Apakah kita patut sebagai warga negara Indonesia yang khususnya beragama islam merasa bangga dengan kedatangan Obama ini? Atau malah kita harus waspada? Apakah benar kedatangan Obama ini akan memberikan keuntungan bagi Indonesia atau sebaliknya kita semakin "terjajah"?
AMERIKA BENCANA UNTUK INDONESIA
Indonesia adalah negara yang sangat menggiurkan. Indonesia memiliki potensi alam yang alam yang luar biasa. Indonesia memiliki kawasan hutan hujan tropis yang terbesar di Asia-Pasific, yaitu diperkirakan 1,148,400 kilometer persegi. Hutan Indonesia termasuk yang paling kaya keaneka ragaman hayati di dunia. Lingkungan Pesisir dan Kelautan di Indonesia Panjang seluruh garis pesisir di Indonesia mencapai 81,000 kilometer, ini adalah 14% dari seluruh pesisir di dunia. Indonesia adalah negara yang memiliki pesisir terpanjang di dunia. Ekosistem kelautan yang dimiliki oleh Indonesia sungguh sangat bervariasi, dan mendukung kehidupan kumpulan spesies yang sangat besar.
Dalam hal tambang, Indonesia penghasil 9,5% produksi tembaga dunia (#3 dunia setelah Chili dan USA), 40% produksi timah dunia (#2 dunia setelah China), 7% produksi nikel dunia (#6), 5% produksi emas dunia (#8), Penghasil batubara #9 di dunia yang volume ekspornya meliputi 18,75% ekspor batubara dunia. Di Papua saja terdapat 25 milyar pon tembaga (#3 dunia), 40 juta ons emas (#1 dunia) dan 70 juta ons perak, nilainya ditaksir sekitar USD 40 Milyar. (Sumber : Suara Merdeka, 10 Mei 2005)
Dari segi humaniora, Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama islam terbesar di dunia. Hal ini lah yang menjadi daya tarik bagi barat. Seperti yang pernah dikatakan oleh Hillary Clinton, pada saat bertemu dengan SBY di Istana Merdeka, "Indonesia adalah model bagaimana Islam, demokrasi, modernitas dan juga hak-hak wanita tumbuh bersamaan secara harmonis dalam satu negara. "
Berdasarkan nilai-nilai stratgis di atas, tentu Indonesia adalah negara yang sangat menarik sehingga wajar ketika ada kemungkinan bahwsanya AS sangat menggebu-gebu untuk mencokolkan pengaruhnya di Indonesia. Hal inilah yang perlu kita perhatikan.
Kedatangan Obama ke Indonesia bisa kita waspadai adalah dalam rangka memperkuat eksistensi AS di Indonesia dalam segala bidang. Seperti yang sudah dikatakan oleh Dinno Patti Jalal, AS dan Indonesia akan membuat perjanjian kerjasama komprehensip di segala bidang. Artinya, penjajahan AS berpotensi akan semakin terbuka lebar. Saat ini pun, setidaknya sudah ada 2 sektor yang telah dikuasai oleh AS.
Pertama, sektor ekonomi. AS adalah negeri pengeruk SDA terbesar di Indonesia. Tambang Emas di papua yang saat ini dikeruk oleh freeprot, 90 % keuntungannya masuk ke AS. Blok Natuna yang diperkirakan memiliki kandungan gas hingga 222 TCF (triliun kubik kaki), 76% dimiliki oleh ExxonMobil. Blok Cepu yang diprediksi memiliki kandungan minyak lebih dari 600juta barel (senilai Rp 648 T dengan asumsi harga minyak perbarel $120), sehingga bisa menjadi andalan bahan bakar minyak (BBM) Indonesia, 45% dimiliki oleh ExxonMobil. Selain itu, masih ada banyak perusahaan major AS yang secara keseluruhan menguasai 90 % minyak, dan gas, seperti Total Fina Elf, BP Amoco Arco, Texaco, Conoco, Repsol, Unocal, Santa Fe, Gulf, Premier, Lasmo, Inpex dan Japex.
Kedatangan Obama akan semakin memperkuat pengerukan SDA di Indonesia. Atas nama investasi, AS akan merampok sedikit demi sedikit kekayaan alam kita.
No comments:
Post a Comment