Mar 8, 2010

Kedatangan Obama - AMERIKA HANYA SEKEDAR JANJI

Dalam kancah global, Pada saat Obama baru saja terpilih menjadi Presiden AS, ia menebar banyak janji-janji manis kepada umat islam. Obama menyatakan bahwa AS akan mengembangkan hubungan dengan dunia Islam dalam bentuk hubungan yang hangat, saling memahami dan atas dasar kepentingan yang sama. Ia juga mengatakan bahwa AS akan menghormati negara-negara Islam.
"Amerika menghormati negara-negara Islam. Karenanya, kita segera menyelesaikan masalah Irak. Amerika adalah teman semua negara." (pidato kenegaraan pertama Obama, 20Januari 2009).
Saat berkunjung ke Turki Obama menyampaikan pidato dihadapan parlemen Turki. "Saya katakan sejelas-jelasnya, Amerika Serikat tidak dan tidak akan pernah memerangi Islam. "
Namun, semua yang dikatakan oleh Obama kepada umat islam ternyata hanyalah sekedar janji-janji manis belaka.
Contoh saja, Invasi (pembantaian) Gaza oleh Israel yang terjadi dari tanggal 28Desember 2008 hingga 18Januari 2009, yang telah menyebabkan sebanyak 1.400orang lebih tewas dimana ratusan diantaranya dalah anak-anak, wanita dan orang tua; 5.000 orang terluka, termasuk 1.000 yang cacat seumur hidup, disamping kehancuran dahsyat akibat berbagai jenis senjata paling mutakhir negeri Zionis, itu sama sekali tidak disinggung dalam pidato kemenangannya. Saat invasi biadab Israel di Gaza itu, sikap Obama justru sangat kentara mendukung penuh negeri Zionis dengan dalih mempertahankan diri. Padahal tragedi itu lebih merupakan pembantaian penduduk Gaza oleh zionis Israel. Sampai saat ini, AS dengan Israel masih saling bersimbiosis mutualisme.
Sebelumnya, Obama juga pernah menyatakan dalam pidatonya pada Konferensi AIPAC 4 Juni 2008, "Biarkan saya jelaskan. Keamanan Israel adalah keramat. Hal ini tidak bisa dinegosiasikan."
Obama juga pernah berjanji untuk menarik pasukannya dari Iraq, namun hingga sekarang belum dilakukan, malah pada awal Desember 2009, Obama justru memutuskan pengiriman pasukan tambahan sebanyak 30 ribu personel ke Afghanistan. Di sini kita bisa membaca, ketika Iraq sudah berhasil di jadikan pembantu sehingga tidak perlu lagi keberadaan militer AS, maka giliran Afghanistan yang akan dijadikan pembantu. Semua itu diakukan agar AS mampu menguasai sumber-sumber minyak disana.
Dari sini saja, kita bisa melihat kalau janji-janji yang disampaikan oleh Obama saat kampanye, hanyalah sekedar retorika cantik saja, tetapi sesungguhnya Obama sama dengan Bush, hanya saja, ia menggunakan soft power untuk mengahncurkan umat islam.
Kemudian, bagaimana dengan misi Obama di Indonesia?

Ada Baiknya Dibaca



No comments:

Post a Comment